I’M YOUR FRIEND, West Papua – Meski gelombang penolakan Otsus dan Pemekaran terjadi hingga memakan korban rakyat Papua, RUU DOB untuk Pembentukan Provinsi Papua Tengah, Papua Pegunungan Tengah, dan Papua Selatan sedang dipaksa masuk dalam pembahasan harmonisasi di Baleg DPR RI untuk disahkan.
Aksi penolakan rakyat Papua dan kajian berbagai akademisi tentang ketidaklayakan pemekaran dan ancamannya ditanah Papua tidak digubris dan ditolak Jakarta. Hampir satu juta orang dan 116 organisasi dalam Petisi Rakyat Papua telah menolak Otsus dan produknya Pemekaran.
Kehancuran Papua benar-benar didesain Jakarta. Semua kajian akademik maupun aspirasi ditolak. Haris dan Fatia yang bela Papua dengan kajian dijerat hukum Oligarki kekuasaan demi eksploitasi, ekspansi modal dan militer serta pendudukan migran guna memarjinalisasi orang Papua terang-terangan dilaksanakan.
Baca juga:
Rakyat Papua menolak bukan hanya karena ancaman kebijakan politik Jakarta ini, tetapi duduk persoalannya karena Otsus tidak berhasil menjamin dan mewujudkan hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua. Otsus justru menggagalkan proses dekolonisasi bangsa Papua.
Indonesia di bawah hukum internasional tidak memiliki kedaulatan atas West Papua. Sehingga status Otsus dan pemekaran merupakan administrasi kolonial yang digunakan sebagai alat ekspansi modal, militer, dan pendatang. Rakyat Papua wajib menolak penjajahan Indonesia atas bangsa Papua.
Aksi-aksi penolakan segala produk kolonialisme itu wajib didukung semua orang. Ini kewajiban moral bagi setiap umat manusia tanpa batas rasial, agama, dan kelompok. Ini produk oligaki kapitalis birokrat yang harus ditolak oleh rakyak Indonesia.
DPRP, MRP dan Gubernur yang dalam dua Provinsi administrasi kolonial adalah boneka kolonial yang takut berdiri bersama rakyat Papua. Para budak ini memanfaatkan penderitaan rakyat Papua untuk uang dan jabatan dalam kolonial. Mereka harus diberi peringatan dengan suara dan aksi-aksi rakyat Papua terus menerus tanpa celah.
Ingat! Prinsip kita adalah bangkit membela diri dari ancaman kolonialisme dan kapitalisme. Upaya membela diri bukanlah makar, kriminal, atau teroris. Ini adalah perjuangan pembebasan nasional Papua Barat. Agar 1000 tahun kedepan bangsa Papua masih terus eksis diatas tanah airnya sendiri.
Lawan dan rebut demokrasi dari tangan segelintir kapitalis birokrat.
Jubir KNPB
Ones Suhuniap