Puisi | Januari

“Berat bebanku
Meninggalkanmu
Separuh nafas jiwaku
Sirna

Bukan salahmu
Apa dayaku
Mungkin benar cinta sejati
Tak berpihak pada kita”

Ke manakah lelaki itu akan pergi?
Ia yang melintas di deras hujan
Menebas sunyi

Ia yang berpayung hitam
Juga berjas hujan
Terpaku di bawah lampu jalan
Akan pulangkah ia
Mengetuk pintu rumah yang rapat terkunci
Atau akan pergi ke sebuah tempat yang lebih sunyi?

Ia sedikit menundukkan kepala
Saat mendengar lagu dari radio mobil melintas di depannya

“Kasihku
Sampai di sini kisah kita
Jangan tangisi keadaannya
Bukan karena kita berbeda

Dengarkan lagu, lagu ini
Melodi rintihan hati ini
Kisah kita berakhir di Januari
Selamat tinggal kisah sejatiku”

Mobil melintas
Menderu sesaat
Sunyi kembali
Hanya suara hujan
Apakah yang ia pikirkan, di keremangan
Ia terus saja mendengar lagu dari radio mobil yang melintas dan menghilang tadi
Berulang-ulang di dalam kepalanya

“Kasihku
Sampai di sini kisah kita
Jangan tangisi keadaannya
Bukan karena kita berbeda

Dengarkan lagu, lagu ini
Melodi rintihan hati ini
Kisah kita berakhir
Berakhir di Januari”

Dingin mengepung
Ia rapat mengenakan jas hujan
Wajahnya beku
Menerobos pintu sebuah kafe tua
Ia memesan kopi
Suara seduhannya sedikit menggelegak
Nyaring denting sendok, terasa kelu
Apakah ia masih mendengar kesedihan dari radio mobil tadi
Seperti pecinta yang ditinggal pergi kekasihnya?

Karya : Mahesa Jenar

Catatan:
Lirik yang di awali dan di akhiri dengan tanda petik, diambil dari lagu “Januari” dari kakak Glenn.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.