Perjuangan CINTA Seorang Aktivis

I’M YOUR FRIEND – Kisah Cinta ini diangkat berdasarkan Kisah nyata yang terjadi pada seorang laki laki aktivis yang sedang Mengemban tugasnya sebagai seorang Mahasiswa dan Perjuangan Cintanya kepada seorang gadis yang sangat berarti di masa Perjuangannya. Latar belakang gadis ini adalah seorang Mahasiswi yang aktif terdaftar dalam salah satu Kampus Terkenal.

Dalam kisah cinta dan perjuangannya keduanya terhalang oleh kesibukan masing masing individu yang menjalankan tugasnya sebagai seorang Mahasiswa yang di tuntut oleh tugas tugas kampusnya dan Organisasi yang iya geluti.

Awal kisah Cinta Sang aktivis

Mansel adalah Mahasiswa yang terdaftar dalam salah satu kampus Swasta, dia aktivis muda yang bisa dibilang aktif dan Progresif. Di samping dia mengerjakan tugas tugas kuliahnya dia juga aktif di berbagai Organisasi. Mansel orang yang sangat gemar sekali membaca buku buku Revolusioner, Berdiskusi, Menulis dan Aksi.

Mansel adalah aktivis yang memiliki semangat yang berapi api dalam Perjuangannya, makanya ketika ada Aksi dia sangat antusias sekali dalam mengikutinya sampai dia disebut seorang aktivisme, aktivisme sangat melekat sekali dalam jiwa Mansel, setiap isu dan persoalan yang menjadi Asipirasi masyarakat dia sangat ingin ikut berpartisipasi di dalamnya walaupun dengan aliansi atau organisasi yang dia tidak ikuti sekalipun tapi berkat kawan kawan Revolusionernya dia sadar bahwa itu adalah sebuah kesalahan yang fatal bagi seorang aktivis, tapi disamping itu Mansel memiliki kepribadian yang gigih, dia adalah orang yang mau berubah dan mengevaluasi kesalahan kesalahannya dalam perjuangan. Mansel juga memiliki kepribadian yang Open dan humoris dia terbuka dan perduli sama orang orang di sekelilingnya, terutama orang orang yang berarti dalam hidupnya, orang orang yang ada di sekelilingnya dia jadikan sebagai penyemangat dalam menempuh segala perjuangannya sebagai seorang aktivis.

Mansel berasal dari keluarga yang jauh dari kata mampu dan hidupnya dari kecil penuh dengan Lika liku dan perjuangan, karena lingkungan tempat dia dibesarkan tidaklah produktif untuk dirinya, karena berangkat dari berbagai persoalan keterbelakangan yang membuat Mansel memiliki tekad untuk berjuang mencari ilmu pengetahuan untuk pengembangan diri maupun lingkungan di sekitarnya, dengan berbagai keterbatasan yang ada dia pelan pelan mampu beradaptasi dan mengembangkan pribadinya.

Mansel adalah anak remaja, yang sangat wajar sekali dia mencari sosok pendamping hidup sesaui dengan kretirianya, tapi perjalanan cintanya tidak semulus yang dia harapkan, Mansel pernah mencintai seorang gadis yang begitu dia dambakan tapi berujung tragis karena sang gadis mengidap penyakit yang harus membuatnya pergi untuk selamanya.

Karena kejadian itu Mansel hampir dibuat putus asa karena kehilangan pujaan hatinya.
Seiring berjalannya waktu Mansel bisa Move on dan dia menemukan seorang gadis yang membuat dia jatuh cinta dan dia menemukan cinta barunya yang membuatnya merasa hidup dan bergairah lagi, Gadis itu adalah Nisa.

Nisa adalah sosok Gadis yang dicintai Mansel, Bagi Mansel Nisa adalah gadis yang sederhana, baik, ramah, pengertian, imut, manis dan selalu bikin Mansel merasa bahagia.
Awal pertemuan Mansel ketika sama sama berkegiatan di salah satu Organisasi. Nisa sangat penasaran dengan Mansel karena dari cerita nenek Nisa yang menceritakan kepribadian Mansel kepada Nisa, berangkat dari cerita itu Nisa penasaran dengan Mansel.
Mansel sebenarnya sudah lama mengenal Nisa cuma Nisa tidak menyadarinya, Mansel juga sudah menaruh kekaguman kepada Nisa, dengan kekaguman Mansel kepada sosok Nisa yang membuat Mansel tidak percaya diri untuk menyapa Nisa.

Tapi berangkat tadi dari rasa penasaran Nisa kepada Mansel, Nisa memberanikan diri untuk menyapa Mansel dari itu meraka mulai saling kenal satu sama lain, dan merakapun mulai akrap.

Sosok Nisa yang sederhana dan baik membuat para laki laki banyak menaruh perasan Suka sama Nisa tapi Nisa enggan dan menolak semua ajakkan laki laki yang ingin menjalin hubungan dengan Nisa, Nisa takut Tidak fokus sama kuliahnya kalau dia sampai menjalin hubungan sama laki laki.

Karena Nisa adalah Mahasiswi yang baik dan penurut, Nisa tidak ingin mengecewakan orang tuanya Nisa ingin fokus kepada Studi dan pengembangan dirinya. Karena dengan sadarnya Nisa dengan tanggung jawabnya sebagai seorang Mahasiswi Nisa sangat rajin belajar dan menuntaskan segala tugas yang diberikan oleh dosen kepadanya, Nisa juga ikut beberapa organisasi tapi Nisa tidak terlalu aktif mengikuti kegiatan Eksternal kampus dia lebih Fokus untuk tugas tugas akademisnya.

Baca Juga: Puisi | Surat Cinta Untuk Nabilasyadza (Sasa)

Nisa dan Mansel saling mengenal merakapun mulai akrap, lama lama mereka saling mempercayai satu sama lain.Nisa dan Mansel mulai menceritakan kepribadian mereka masing masing, Nisa menceritakan keputusannya bahwa dia tidak ingin menjalin hubungan dengan laki laki manapun artinya siapapun laki laki yang mendekati cukup Nisa anggap sebagai teman dan sahabat tidaklah lebih seperti itu.

Tapi seiring berjalannya waktu mereka bersama, Pelan pelan mulailah tumbuh rasa cinta di hati Mansel tapi Mansel tidak mengungkapkannya, karena Mansel menghargai keputusan Nisa yang tidak ingin menjalin hubungan Cinta sama laki laki manapun, Mansel lebih bagaimana menjadi teman baik Nisa yang mengerti Nisa dan yang selalu menjaga Nisa, begitupun Nisa, Nisa selalu mendengarkan Mansel, mengerti keadaan Mansel dan mensupport segala Kegiatan Mansel sebagai seorang aktivis.

Mansel dan Nisa menjalin komunikasi yang begitu dalam rasa saling memilikipun timbul walaupun tanpa ikatan, di masing-masing hati mereka timbul rasa saling mencintai tapi meraka berdua tidak saling mengungkapkan rasa cinta meraka, meraka lebih bagaimana saling menjaga dan saling mempercayai satu sama lain. Rasa cinta yang mereka miliki kadang kadang tidak bisa terbendung, bisa dibuktikan ketika mereka sama sama timbul rasa cemburu. Ketika Mansel dekat dengan gadis lain walaupun sebagai teman Nisa pun cemburu, Begitupun dengan Mansel ketika Nisa dekat dengan laki laki lain.

Mansel kadang kadang sering cemburu yang mengetahui Nisa yang banyak disukai laki laki, tapi Mansel percaya kepada Nisa dia tidak akan menjalin karena Mansel mengerti dengan sifat dan kepribadian Nisa.

Ketika masa libur kuliah meraka terus saling menghubungi kabar setiap saat, saling mengisi kekosongan satu sama lain Mansel kadang kadang ketika ada waktu untuk mengobati rasa kangennya Mansel menyempatkan diri Kerumah Nisa untuk silaturahmi mengobati rasa kangen meraka masing masing.

Masa aktif kuliahpun tiba, Nisa mulai aktif berkuliah Nisa khawatir ketika Nisa tidak memiliki waktu untuk saling Hubungi seperti biasanya, Nisa takut dengan kesibukkan masing masing yang membuat mereka makin jauh dan putus komunikasi, begitu juga dengan Mansel dia sangat Khawatir ketika komunikasinya dengan Nisa jauh semakin renggang dan jauh, ketika mereka sama sama aktif kuliah.

Rasa ke khawatiran mereka sama sama timbul, Nisa khawatir ketika dia aktif kuliah dia akan fokus sama tugas tugasnya dan tidak memiliki sempat untuk mengabari Mansel. Mansel khawatir ketika Nisa tidak ada waktu buat dirinya, lama lama komunikasi merakapun semakin renggang,mereka fokus pada kegiatan mereka masing masing, Mansel sibuk berkuliah dan Aktif sekali mengikuti segala kegiatan Organisasi dan Nisapun begitu.

Rasa kerinduan dihati merakapun timbul, tapi apa daya dengan kegiatan dan tugas tugas yang mereka miliki sehingga mereka jarang saling mengabari satu sama lain, Nisa merindukan Mansel dan Begitu juga dengan Mansel sangat merindukan Nisa.

Dengan kurangnya komunikasi mereka kadang kadang suka cekcok di karenakan rasa rindu yang terjadi antara Nisa dan Mansel yang di sebabkan rasa rindu masing masing yang tidak terbendung, tapi mereka saling mengerti satu sama lain.

Mansel sangat sulit sekali memendam Rindunya kepada Nisa, ketika Mansel ingin bertemu dengan Nisa, Nisa tidak bisa memenuhi keinginan Mansel yang membuat Mansel semakin terpuruk dan sedih, sering kali Mansel merenung sendiri mengingat kenangan bersama Nisa dan melihat kenangan yang diabadikan lewat foto foto dan video canda gurau ketika mereka bersama.

Mansel terus menghubungi Nisa karena Mansel sangat merindukan Nisa, Mansel sangat ingin sekali bertemu untuk mengobati rasa rindunya yang begitu dalam dan menyiksa hati dan perasan tapi lagi lagi karena kesibukan Nisa keinginan Mansel terus ditolak.

Karena disebabkan oleh rasa rindu Mansel yang begitu berlebihan dan tidak bisa dibendung Mansel pun menawarkan keputusan, untuk sementara waktu Mansel mengutarakan keputusannya lewat virtual.

Menimbang dan mengingat kesibukan Nisa yang begitu padat dan begitupun dengan Mansel. Mansel menyarankan untuk untuk tidak saling menghubungi untuk sementara waktu, karena Mansel takut mengganggu fokus Nisa kepada kegiatan kegiatan kuliah dan organisasinya, tapi setelah Mansel melontarkan keputusannya Nisa tidak terima dan Nisa meresponnya dengan tanggapan ingin meninggalkan Mansel, karena Mansel disaat itu yang posisinya sangat merindukan dan terlalu kecewa dengan Nisa Mansel pun menyetujuinya walaupun itu keputusan yang sangat sekali tidak dia inginkan, karena pada dasarnya Mansel sangat mencintai dan merindukan Nisa.

Selepas setelah itu mereka renggang dan tidak saling menghubungi, Mansel terus terusan merindukan Nisa tapi apa daya dengan keputusan dan sikap yang di ambil Mansel dia enggan untuk menghubungi Nisa walaupun rasa rasa cinta dan rindunya sangat sangat tidak bisa dibendung.

Hari hari Mansel terasa semakin suram tanpa Nisa, Mansel semakin terpuruk dengan keterpukkannya, konsentrasinya Mansel ber kegiatan pun terganggu, sering kali ketika kuliah berlangsung Mansel tidak fokus.
Tapi Mansel menganggap keputusan yang dia perbuat untuk tidak saling menghubungi itu cukup tepat karena Mansel takut terus terusan mengganggu Nisa yang membuat Nisa tidak fokus dan nyaman.

Tapi Mansel yakin Nisa pun sangat merindukan Mansel dan Mansel juga yakin keputusan yang di ambil Nisa sangat tidak diinginkan Nisa tapi Nisa sangat kecewa dengan keputusan yang mengganggap Mansel ingin menjauh dan meninggalkan dirinya.

Kini Mansel dan Nisa tidak pernah saling memberi kabar meraka fokus dengan kegiatan mereka masing masing, Nisa fokus dengan tugas tugas kuliah dan Organisasinya, begitupun dengan Mansel. Tapi suatu saat Mansel sangat berharap kedekatan mereka terjalin kembali.

Sebagai seorang Mahasiswa Mansel fokus mengembangkan dirinya hari harinya dipenuhi dengan memperkuat baca bacaan revolusionernya dan fokus kepada tugas tugas kuliahnya. Di samping itu Mansel juga fokus membuat tulisan tulisan yang bagian dari hobi dan tugasnya. Kelak suatu saat Mansel bisa bermanfaat untuk dirinya dan orang banyak.

| Leterasua L

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.