Oleh: Sepi Wanimbo
Budaya orang asli Papua sebagai identitas dan sebagai jati diri orang asli Papua sendiri ini memang benar – benar di wariskan oleh nene, tete moyang orang asli Papua.
Cara buat honai sebagai rumah laki – laki dan perempuan, pagar, koteka, cawak, perang, buat perahu, tombak, busur dan pana, noken, seni ukur, kesenian, gitar asli, masak bakar batu, buka kebun baru, cara tanam ubi singkong, keladi, pisan, dan lain – lain saya tidak sebut satu per satu ini.
Nilai – nilai budaya ini sejak dulu sebelum orang – orang utusan dan pilihan Tuhan Allah yaitu Pdt. Johan, Gotlob Geissler dan Karl William Ottow datang bertamu dan menginjak kaki di tanah Papua pada hari Minggu, 05 Februari 1855 menyatakan tentang injil Yesus Kristus kepada orang Papua. nilai – nilai budaya itu nene – tete moyang orang asli Papua suda hidup dengan kebudayaannya sendiri artinya orang Papua itu hidup teratur, kerja teratur, makan dan minum teratur, kerja kebun teratur, bakar batu teratur, buat noken teratur, kesenian dan main gitar semuanya selalu hidup tertip dan teratur.
Dalam hidup moyang orang Papua tidak pernah di atur oleh orang Amerika, Jepang, Inggris, Belanda, Cina, Korea, Singgapura dan Indonesia. Tetapi orang asli Papua biasahnya hidup independen, mandiri dan otonom di negerinya sendiri.
Issue Lain: Sepi Wanimbo: Seluruh Pemuda Mengikuti Protokol Kesehatan
Nilai – nilai budaya orang asli Papua. itu mengenal sebagai jati diri suatu bangsa seperti bangsa lain yang mereka mengenal budayanya mereka sendiri di dunia lain yang mereka selalu menghargai budayanya mereka sendiri sebagai pewaris dari moyang dan leluhurnya.
Sejak 5 Februari 1855 orang – orang pilihan Tuhan menyatakan Injil di tanah Papua dan Injil tentang Yesus itu terus berkembang dimana – mana di tanah Papua nilai kebudayaan itu tidak pernah diabikan tetapi selalu dijaga dilestarikan dengan baik.
Tetapi semenjak Indonesia telah memproklamasihkan diri sebagai Papua bagian dari Indonesia sejak 17 Agustus 1945 dan pemerintah Indonesia mengambil kebijakan berbagai macam program sampai saat ini sehingga nilai – nilai budaya sebagai jati diri orang asli Papua itu sudah semakin hilang dimana – mana.
Issue Lain: Hilangnya Nilai Budaya Orang Papua
Kita liat saja dulunya orang asli Papua tidak pernah bunuh orang sembarang tanpa alasan yang jelas sekarang sudah mulai bunuh orang sembarang, dulunya laki – laki tidur di honai laki – laki sendiri sekarang sudah mulai tidur satu honai atau satu kamar dengan perempuan, dulunya perempuan pintar bikin noken, bersihkan kebun, gali ubi dan bakar batu di kolam, sekarang perempuang sudah tidak bisa gali ubi, bersihkan kebun, masak bakar batu di kolam, dulunya laki – laki pintar – pintar bikin busur, pana dan tombak sekarang laki – laki suda tidak bisa buat pana, busur dan tombak, duluhnya laki – laki pintar – pintar bikin kebun sekarang suda tidak bisah bikin kebun, dulunya selalu makan – makanan pokok ubi, keladi, singkong tetapi sekarang sudah susa makan ubi, singkong, keladi, duluhnya main gitar asli pake gayu, lalu menyanyi kemudian goyang atau dansa sekarang suda tidak bisa lagi main gitar asli pake kayu lalu goyang/berdansa menari – nari dan yang lain lagi saya tidak tulis satu per satu.
Moyang orang asli Papua yang telah wariskan budaya sejak dulu sampai saat ini ada tentu kami bagi orang Papua asli harus dan wajib jaga, lestarikan dalam iven iven tertentu seperti acara di gereja, pemerintah, dan sekolah di seluruh tanah Papua.
Pulau lain di Indoneaia ini pemerintah daerah buatkan suatu peraturan daerah lalu mereka ajarkan nilai – nilai budaya mereka itu di setiap sekolah tetapi saja belum pernah liat di tanah Papua pemerintah daerah tidak dorong dan tidak tetapkan suatu kurikulum lalu buatkan peraturan daerah untuk ajar di setiap sekolah yang ada di bumi cenderawasih.
Keliatannya Pemerintah jayapura, Biak, Jayawijaya ini mereka sudah buatkan kurikulum bahasa lokal dan budaya masuk dalam materi buatan lokal ini contoh yang baik bagi pemerintah lain di Papua yang belum buat segerah buat biarlah nilai – nilai budaya ini tetap terjaga dan terkontrol.
Mengenal budaya, mengenal diri, mengenal masa depan dan mengenal dusun sebagai daerah asal Papua.
Selamat membaca semua sahabat – sahatku Tuhan Yesus memberkati.waa waa
Penulis : Ketua pemuda baptis west Papua
Anggota forum pemuda kristen di tanah Papua